Thursday 16 April 2015

Biografi WS Rendra - Sastrawan Indonesia dan Penyair terbaik Indonesia

Biografi WS Rendra -  Sastrawan Indonesia dan Penyair terbaik Indonesia

Biografi WS Rendra -  Sastrawan Indonesia dan Penyair terbaik Indonesia
WS Rendra

 Musim Mungil Sampai Dewasa

WS Rendra ialah satu orang penyair kenamaan yg dipunyai Indonesia. Dia dilahirkan di Solo kepada tanggal 7 Nopember 1935. Nama lahir WS Rendra yakni Willibrordus Surendra Broto, ayahnya bernama R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo & ibunya bernama Raden Ayu Catharina Ismadillah.

WS Rendra benar-benar dilahirkan dikeluarga yg kental dapat seni, tidak heran apabila darah seni amat gampang merasuk dalam diri Rendra. Ayahnya yaitu satu orang dramawan yg merangkap sbg guru Bahasa Jawa & bahasa Indonesia di satu buah sekolah Katolik di Solo, sedangkan ibunya merupakan satu orang penari serimpi yg tidak sedikit di undang oleh Keraton Surakarta.

WS Rendra menghabiskan musim mungil sampai SMA nya di Solo dgn bersekolah TK sampai SMA di Sekolah Katolik St. Yosef. Tetapi sejak lulus SMA, WS Rendra berhijrah ke Jakarta demi menyambung sekolah di Akademi Luar Negara, bakal namun malang nasibnya, sesudah hingga di Jakarta nyata-nyatanya sekolahan tersebut sudah tutup.

WS Rendra hasilnya meninggalkan Jakarta, kota impiannya & menuju ke Yogyakarta. Pilihannya jatuh kepada Fakultas Sastra Kampus Gajah Mada. Di fakultas ini, bakat seninya makin tertempa bersama baik tapi beliau tidak sanggup menyelesaikan studinya di sini. Rendra seterusnya mendapat penawaran beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA) utk mencari ilmu makin jauh menyangkut dunia seni tari & drama, peluang ini pasti tidak disia-siakannya. Iapun seterusnya berangkat ke Amerika kepada thn 1954 buat membawa beasiswa tersebut. Di Amerika, Rendra tidak cuma berkuliah tapi pula tidak jarang mengikuti seminar menyangkut seni & kesusastraan atas undangan pemerintah AS di Harvard University.

Sebenarnya, bakat seni dari WS Rendra telah nampak disaat dirinya masihlah SMP. Waktu itu, dia tidak jarang ikut isi program sekolah bersama mementaskan drama, puisi pula narasi pendek. Rendra tidak jarang mementaskan drama hasil karyanya. Drama mula-mula yg dirinya pentaskan di SMP berjudul Kaki Palsu. Dirinya pula kerap meraih penghargaan , salah satunya yaitu dikala SMA WS Rendra menang juga sebagai terpandai perdana dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan & Kebudayaan Yogyakarta dalam dramanya yg berjudul Beberapa Orang di Tikungan Jalan.

Yg paling menonjol merupakan bakatnya dalam membacakan puisi. Puisi-puisi WS Rendra juga selanjutnya dipublikasikan di majalah setempat, disaat itu merupakan majalah siasat. Awal kali beliau menerbitkan puisisnya di majalah yakni ketika th 1952, seterusnya nyaris teratur tiap terbit majalah, puisinya senantiasa ikut menyemarakkan halaman majalah – majalah lokal th 60-an & 70-an. Sekian Banyak puisi WS Rendra yg tekenal merupakan Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, & Siasat Baru.

Sesudah menang dalam beraneka ragam arena seni & drama juga puisi, WS Rendra makin semangat membuahkan karya-karya baru. Karya-karyanya tidak cuma ternama di dalam negara, tapi pula di manca negeri bersama diterjemahkannya karya-karya dirinya dalam bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Jepang & bahasa India.

Buat lebih memfasilitasi beliau dalam berkarya pun menularkan kejeniusannya dalam sektor seni drama & puisi, sehingga kepada th 1967 WS Rendra mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta & Bengkel Teater Rendra di Depok.

Kisah Cinta & Muallaf-nya WS Rendra

Terhadap usia 24 th, WS Rendra melabuhkan hatinya kepada seseorang perempuan bernama Sunarti Suwandi yg seterusnya memberinya lima orang anak yg bernama Teddy Satya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, & Klara Sinta.

Sesudah menikah, WS Rendra bukannya menutup hati, dia malah kepincut bersama salah satu muridnya di Bengkel Teater yg bernama Bendoro Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat yakni putri Keraton Yogyakarta yg tidak jarang maindan menggali ilmu di teater Rendra. Jeng Sito ialah panggilan akrabnya. Jeng Sito tidak jarang berbaur dalam rumah tangga WS Rendra – Sunarti dgn ikut memandikan & menyuapi anak-anak Rendra. Dari sinilah kedekatan itu terjalin. Bahkan istri Rendra, Sunarti, beri dukungan & ikut melamarkan Jeng Sito buat jadi istri ke-2 WS Rendra. Tetapi ayahanda Sitoresmi keberatan sebab perbedaan agama. Rendra Katolik sedang Sitoresmi Islam.

WS Rendra pula menciptakan kejutan bersama bersedia mengucapkan dua kalimat syahadat di hri pernikahannya bersama Sitoresmi terhadap tanggal 12 Agustsu 1970 & dua rekannya ialah Taufiq Ismail & Rosidi sbg saksinya.

Jadi Muallafnya Rendra, menciptakan publik melontarkan komentar yg bernada sinis. Publik tidak sedikit yg mempertanyakan ketlusan niat Rendra memeluk Islam, tidak sedikit yg punya anggapan itu hanyalah sensasi Rendra supaya dibolehkan poligami. Menyikapi factor itu, WS Rendra mengungkapkan bahwa dia tertarik Islam telah pass lama merupakan diwaktu jalankan persiapan pementasan Kasidah Barzanji, sekian banyak bln sebelum beliau menikah bersama Jeng Sito.

Menurut Rendra, Islam sudah sukses menjawab kegalauan dia bakal hakekat Tuhan. “Saya mampu serentak beribadah pada Allah tidak dengan memerlukan bantuan orang lain. Maka aku merasa hak individu aku dihargai,” demikian menurutnya. Jelasnya lagi Allah lebih dekat dari urat leher satu orang, menjadi kalau mau berdoa tidak butuh perantara.

Terlepas dari pro kontra Ke-Muallaf-an Rendra, tudingan terhadapnya menyangkut publik figur yg haus publisitas & menyukai popularitas konsisten menuju padanya. Lebih-lebih model rumah tangganya yg meletakkan dua istri dalam satu atap.

Di Tengah maraknya tudingan miring dapat dia & model rumah tangganya, Rendra kehadiran tamu dari Australia. Diwaktu Rendra menemani tamunya yg dari Australia utk berkeliling ke Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, Rendra menonton seekor merak jantan yg lagi berlangsung bersama diapit dua betinanya. Menyaksikan itu, Rendra langusung berseru bersama tertawa terbahak-bahak Itu Rendra! Itu Rendra!. Mulai Sejak disaat itulah julukan Si Burung Merak melekat terhadap ia.

Dari pernikahannya bersama Sitoresmi, Rendra dikaruniai empat anak yakni Yonas Salya, Sarah Drupadi, Naomi Srikandi, & Rachel Saraswati.

Rendra nyatanya tidak puas cuma dgn dua istri, naluri kejantanannya bertingkah lagi dgn menikahi seseorang gadis bernama Ken Zuraida, dapat namun pernikahan ketiganya ini mesti dibayar mahal bersama mengorbankan dua istri terdahulunya merupakan Sitoresmi & Sunarti. WS Rendra mesti rela menceraikan dua istrinya ini kepada thn 1979 dikarenakan tidak menyetujui Rendra mempunyai istri ke3. Dari pernikahannya yg ke3, Rendra mendapat dua anak ialah Isaias Sadewa & Maryam Supraba.

Festival, Penghargaan & Karya WS Rendra

Yah itulah WS Rendra dgn segala kelebihan prestasi & kontroversi kehidupannya. Tapi pasti kita layak mengacungi jempol buat bermacam prestasi & penghargaan yg sukses digondolnya seperti yang merupakan berikut :

· Hadiah Perdana Sayembara Penulisan Drama dari Bidang Kesenian Departemen Pendidikan & Kebudayaan , Yogyakarta (1954)
· Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956)
· Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970).
· Hadiah Akademi Jakarta (1975)
· Hadiah Yayasan Buku Penting, Departemen Pendidikan & Kebudayaan (1976)
· Penghargaan Adam Malik (1989)
· The S.E.A. Write Award (1996) &
· Penghargaan Achmad Bakri (2006)

diluar itu, WS Rendra pula tidak jarang lakukan pementasan drama & puisi pula aktif mengikuti beraneka ragam festival seni & sastra di luar negara seperti :

· The Rotterdam International Poetry Festival (1971 & 1979),
· The Valmiki International Poetry Festival, New Delhi (1985),
· Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985),
· The First New York Festival Of the Arts (1988),
· Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989),
· World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), &
· Tokyo Festival (1995)

Berikut ini merupakan Karya Sajak/Puisi W.S. Rendra

Janganlah Takut Ibu
Balada Beberapa Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
Empat Kumpulan Sajak
Rick dari Corona
Potret Pembangunan Dalam Puisi
Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta!
Nyanyian Angsa
Pesan Copet pada Pacarnya
Rendra : Ballads and Blues Poem (terjemahan)
Perjuangan Suku Naga
Blues buat Bonnie
Pamphleten van een Dichter
State of Emergency
Sajak Seseorang Lanjut Umur berkenaan Bandung Lautan Api
Mencari Bpk
Rumpun Alang-alang
Surat Cinta
Sajak Rajawali
Sajak Seonggok Jagung

meninggalnya WS Rendra

 
Biografi WS Rendra -  Sastrawan Indonesia dan Penyair terbaik Indonesia
ws rendra

Kepada pertengahan thn 2009, WS Rendra menderita sakit jantung koroner & mesti menjalani perawatan intensif di RS Kawan Kerja Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sesudah satu bln , penyakitnya makin menggerogoti tubuhnya & hasilnya sang penyair agung Indonesia WS Rendra menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit itu serta terhadap 7 Ogos 2009 sesuai jam 22.15 WIB di usianya yg ke 74 th.

Jenazah WS Rendra selanjutnya dikebumikan di kompleks Bengkel Teater, Cipayung-Citayam, Depok selepas shalat jum’at. Makamnya tidak jauh dari makam Mbah Surip yakni penyanyi reggae Indonesia yg ternama dengann lagu fenomenalnya “Tak Gendong” yg sudah berpulang seminggu pada awal mulanya. Mbah Surip & WS Rendra benar-benar bersahabat.

Itulah biografi WS Rendra, sang sastrawan Indonesia yg dijuluki Burung Merak. Terlepas dari kurang lebihnya seseorang WS Rendra yakni masihlah manusia biasa. Sama Seperti peribahasa Tidak Ada Gading Yg Tidak Retak. Mudah-mudahan kita sanggup meneladani hal-hal positifnya & tak meniru hal-hal negatifnya.

baca biografi tokohlainnya disini

Biografi WS Rendra - Sastrawan Indonesia dan Penyair terbaik Indonesia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Muhammad rizal

0 komentar:

Post a Comment